2.7.2 Hubungan Kelarutan (s) Dan Tetapan Hasil Kelarutan (Ksp)
Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4 Ag2CrO4(s) àAg2CrO4 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CrO4, yaitu sesuai dengan stoikhiometri reaksi (perbandingan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dapat dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsentrasi CrO42- sama dengan s.
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
s 2s s
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s) sebagai berikut:
Ksp = [Ag+][ CrO42-]
= (2s2) (s) = 4s3
Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut:
s xs ys
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y
= (xs)x (ys)y
= xx yy s(x+y)
Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
Sejauh ini telah dibahas kelarutan elektrolit dalam air murni yang ion-ionnya hanya berasal dari satu sumber, yaitu dari elektrolit padat. Namun, seringkali terdapat sumber lain dari ion yang senama (sejenis) dalam larutan.
Penambahan ion senama akan memperkecil kelarutan. Akan tetapi, ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asal suhu tidak berubah.
Pengaruh pH Terhadap Kelarutan
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. 1. 1. pH dan Kelarutan Basa
Sesuai dengan efek ion senama, suatu basa akan lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa daripada dalam larutan netral.
2.pH dan Kelarutan Garam
Kalsium Karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl. Fakta ini diterapkan sebagi berikut:
Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:
Dalam larutan asam, ion CO3- diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau H2CO3. H2CO3 terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini akan menggeser kesetimbangan persamaan diatas ke kanan. Dengan kata lain, menyebabkan CaCO3 melarut.
Reaksi Pengendapan
Suatu ion dapat dikeluarkan dari larutannya melalui reaksi pengendapan. Misalnya, ion kalsium (Ca2+) dapat dikeluarkan dengan menambahkan larutan Na2CO3. Dalam hal ini, ion Ca2+ bergabung dengan ion karbonat (CO3-) membentuk CaCO3, suatu garam yang sukar larut, sehingga mengendap.
Contoh lain yaitu mengendapkan ion Cl- dari air laut dengan menambahkan larutan perak nitrat (AgNO3). Ion Cl- bergabung dengan ion Ag+ embentuk AgCl yang sukar larut.
AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila penambahan ion Ag+ dilanjutkan hingga hasil kali [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, maka kelebihan ion Ag+ dan ion Cl- bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ kedalam larutan Cl- dapat terjadi tiga hal sebagai berikut.
Jika [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl larutan belum jenuh
Jika [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl larutan tepat jenuh
Jika [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl terjadi pengendapan
Sebagaimana telah dipelajari ketika membahas kesetimbangan kimia, hasil kali konsentrasi seperti dirumuskan dalm rumus tetapan kesetimbangan (bukan konsentrasi setimbang) disebut sebagai Qc. Jadi secara umum, apakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc-nya dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika Qc < Ksp, larutan belum jenuh
Jika Qc = Ksp, larutan tepat jenuh
Jika Qc > Ksp, terjadi pengendapan
1 komentar:
bagus
Posting Komentar